Mengapa Kongregasi Jendral?

Dalam Latihan Rohani dan juga metode doa menurut spiritualitas Ignasian, kita mengenal istilah “compositio loci”. Compositio Loci adalah sebuah langkah dimana kita berefleksi tentang keberadaan dan konteks hidup kita, melihat kembali realitas yang ada atau menempatkan sebuah kesadaran mendalam akan situasi hidup real kita. Baik dalam doa-doa kita ataupun dalam hidup nyata, compositio loci sangatlah penting karena berkaitan dengan konteks dimana kita terlibat di dalamnya. Compositio Loci mengajak kita untuk secara realistis memandang dunia dan mau jujur dengan realitas hidup kita. Keterbukaan akan realitas inilah yang akan membantu dan memberi bobot pada doa dan kualitas hidup serta pekerjaan kita.
Kongregasi Jendral ke-35 yang akan diadakan 5 Januari 2008 mendatang bisa kita sebut sebagai sebuah langkah ber-compositio loci. Mengapa demikian?
Ada beberapa alasan mengapa Serikat Yesus mengadakan Kongregasi Jendral:

1. Situasi Dunia
Kongregasi Jendral ke -35 mau secara khusus membahas dan melihat kembali konteks dunia dimana Serikat Yesus berkarya dan terlibat di dalamnya, dalam rangka memberikan kontribusi yang positif dan efektif untuk menolong jiwa-jiwa yang selalu menjadi misi Serikat Yesus, secara kontekstual dan berbobot. Untuk itu ada beberapa pokok yang ingin ditinjau dan dilihat secara mendalam:

* Pengaruh globalisasi dalam kaitannya dengan adanya polarisasi di dalam masyarakat
* Perdamaian dunia dalam kaitannya dengan dialog antar umat beragama dan peradaban
* Tata ekonomi yang lebih adil
* Masalah migrasi penduduk yang memiliki dampak yang sangat signifikan dalam ekonomi, sosial dan budaya.
* Masalah-masalah ekologi yang sangat mendesak untuk mendapat perhatian dan tanggapan.

2. Situasi Gereja Katolik Universal
Kongregasi Jendral ke-35 merupakan sebuah langkah penting untuk me-reposisi karya dan keterlibatan Serikat Yesus dalam konteks Gereja Katolik Universal. Ada beberapa fakta/realitas yang perlu mendapat perhatian secara khusus:

* Populasi umat katolik secara perlahan tapi pasti beralih dari daratan eropa/amerika ke benua afrika dan asia dimana terjadi perkembangan yang sangat signifikan dalam jumlah umat katolik.
* munculnya gerakan-gerakan awam yang sangat signifikan di dalam Gereja Katolik
* munculnya polarisasi dalam Gereja: Konservatif Vs Liberal
* munculnya keprihatinan berkaitan dengan skandal seksual di dalam Gereja yang tentunya memberi pengaruh besar pada pola, identitas, tantangan dan gaya hidup sebagai religius.
* Krisis identitas sebagai umat katolik dihadapkan pada gejala dan trend global dan meningkatnya fundamentalisme agama
* semakin pentingnya kerjasama dengan kaum awam di dalam Gereja

3. Situasi Serikat Yesus Global
Selain agenda pemilihan Pater Jendral yang baru, Serikat Yesus, dalam Kongregasi Jendral ke-35 mendatang akan membahas pula beberapa pokok-pokok penting di dalam struktur pemerintahan dan juga identitas ke-Jesuit-an-nya. Ada agenda pokok yang akan dibahas disini.

* Struktur pemerintahan/gubernatio dalam Serikat Yesus yang semakin efektif dan kuat dalam menghadapi tantangan kerasulan dalam situasi aktual dunia.
* Fenomena semakin meningkatnya jumlah anggota di Asia, Amerika Latin dan Afrika perlu dicermati lebih jauh sebagai sebuah perubahan yang significant dalam konstelasi personil Serikat Yesus yang tentunya bisa mempengaruhi pilihan-pilihan dan juga tantangan di masa mendatang.
* Mendesak untuk dibahas secara mendalam soal “Identitas Jesuit”.
“Kalau banyak orang awam bisa mengerjakan banyak hal seperti yang Jesuit lakukan, lantas mengapa tetap menjadi Jesuit?”
* Pentingnya untuk semakin memperkenalkan Spiritualitas Ignasian kepada kaum awam dan bekerja sama dengan mereka di dalam karya-karya Serikat.
* Pentingnya kembali untuk mereposisi dan melihat kembali hidup komunitas, kaul-kaul, dan juga formasi di dalam Serikat Yesus.


Kongregasi Jendral ke-35 merupakan sebuah “compositio loci” tetapi sekaligus sebuah kesempatan dan event penting bagi Serikat Yesus untuk mengadakan evaluasi dan juga menyusun strategi serta membuat pilihan-pilihan serta prioritas strategis dalam menghadapi tantangan real dunia sekarang dan untuk dapat memberikan kontribusi yang efektif lewat karya dan kerasulannya di tengah dunia.

Kita perlu berdoa untuk peristiwa penting ini. Bagaimanapun juga, harus diakui bahwa Serikat Yesus memiliki peranan yang amat signifikan di dalam Gereja Katolik dan bahkan di dalam kontribusinya kepada dunia luas.

Berkaitan dengan pemilihan Pater Jendral, sangat menarik untuk menyimak bahwa ada beberapa nama yang oleh banyak kalangan dianggap memiliki “kompetensi” dan layak menjadi Pater Jendral. Ada beberapa nama yang disebut-sebut, antara lain, Pater Federico Lombardi, SJ yang saat ini menjadi Juru Bicara Paus di Vatikan. Lalu ada disebut Juga Pater Mark Rotsaert, SJ, Jesuit Belgia yang menjadi Presiden di Jesuit Conference di Eropa, lalu Pater Orlando Torres, SJ Delegatus Formasi Serikat Yesus, lalu disebut juga Pater Mark Raper, SJ Provinsial Australia. Dari benua asia disebut-sebut Pater Lisbert D’Souza, SJ, Presiden Jesuit Conference di Asia Selatan dan juga Pater Adolfo Nicolas, SJ, Presiden Jesuit Conference di Asia Tenggara. Untuk nama yang terakhir ini beberapa pihak menyangsikannya dengan menunjuk adanya relasi yang kurang harmonis antara beliau dengan pihak vatikan di masa lampau.

Apa yang bakal terjadi dan bagaimana pemilihan Jendral dan Kongregasi Jendral berlangsung? silakan ikuti posting mendatang.


Leave a comment